Tuesday, 20 December 2016

laporan percobaan sains terapan balon anti bakar


LAPORAN PERCOBAAN SAINS TERAPAN

BALON ANTI BAKAR







Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Sains Terapan

Dosen Pengampu : Azmi Azhari, S.Si, M.Si.





Description: LOGO IAIN SYEKH NURJATI CIREBON.jpg













Disusun Oleh :

  1. Azkia Nur Hidayah (1413161002)
  2. Neneng Annisa (1413163095











JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN

 2016


Balon Anti Bakar
  1. Tujuan
    Percobaan balon anti pecah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
  1. Mengetahui sifat elastisitas balon
  2. Mengetahui mengapa balon bisa pecah
  3. Mengetahui mengapa balon yang diisi air tidak pecah

  1. Dasar Teori/Prinsip Kerja
    Menurut Jabbar (2008) kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor:
  1. massa zat
  2. jenis zat (kalor jenis)
  3. perubahan suhu
    Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :
    Q = m.c.(t2 – t1)
    Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
  • Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
  • Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
    Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c). Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
    H = Q/(t2-t1)
    Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter.
    c = Q/m.(t2-t1)
    Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru
    H = m.c

  1. Alat dan Bahan
  1. Dua buah , balon A (balon biasa) dan balon B (diisi air)
  2. Lilin
  3. Korek api
  4. Air

  1. Langkah Kerja
  1. Disiapkan alat dan bahan
  2. Salah satu balon diisi dengan air secukupnya (balon B)
  3. Kedua balon ditiup sampai mengembang
  4. Dinyalakan lilin dengan korek api
  5. Didekatkan balon A pada korek api (amati yang terjadi)
  6. Didekatkan balon B pada korek api (amati yang terjadi)

  1. Pembahasan
    Balon adalah salah satu benda yang terbuat dari bahan polimer yang mudah ditiup hingga menggelembung karena terisi oleh udara. Tipisnya bahan pembuat balon dan sifat karet elastis yang mudah terbakar membuat balon sangat mudah pecah saat terkena api. Apalagi jika udara yang ditiup dalam balon cukup banyak hingga mendekati batas elastisitasnya. Semakin banyak udara, maka kerapatannya akan semakin rendah sehingga balon akan mudah pecah.
    Balon A pada saat didekatkan dengan lilin maka dalam hitungan detik akan langsung pecah dan meledak. Hal ini dikarenakan permukaan balon yang terkena panas api menjadi lumer dan menipis sehingga tekanan udara yang ada dalam balon menyebabkan balon meledak dan juga tegangan permukaan balon akan menjadi tinggi hingga pada titik jenuh balon meledak.
    Adapun untuk balon B, ketika didekatkan pada sumber panas api maka balon tersebut tidak akan meledak. Air adalah salah satu unsur yang memerlukan kalor yang sangat besar untuk memuai. Kalor sendiri menurut Jabbar (2008) adalah energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Kalor yang berperan pada percobaan adalah api yang ada pada lilin. Kadar kalor yang ada pada lilin sangatlah sedikit, sehingga untuk memuaikan air yang ada pada balon membutuhkan waktu yang sangat lama hingga dapat memecahkan balon. Panas dari api akan dipindahkan ke air sehingga tidak langsung menembus ke balon.
    Selain itu, kalor yang diberikan pada permukaan balon sebagian direndam dan diserap oleh air tegangan dan penipisan pada balon semakin kecil sehingga membutuhkan kalor yang lebih besar dan waktu yang relatif lama untuk dapat memecahkan balon, (Mustofa, 2015).

  2. Kesimpulan
  1. Balon terbuat dari polimer yang sangat elastis. Semakin banyak udara pada balon maka kerapatannya akan semakin rendah dan renggangannya akan semakin tinggi sehingga balon akan mudah pecah.
  2. Permukaan balon yang terkena panas api menjadi lumer dan menipis sehingga tekanan udara yang ada dalam balon menyebabkan balon meledak dan juga tegangan permukaan balon akan menjadi tinggi hingga pada titik jenuh balon meledak.
  3. Kalor yang ada pada lilin sangatlah sedikit, sehingga untuk memuaikan air agar balon pecah sangatlah lama. Selain itu, kalor yang ada pada permukaan balon diserap oleh air sehingga tegangan dan penipisan permukaan balon akan semakin kecil dan balon akan sulit untuk meledak.




DAFTAR PUSTAKA

Jabbar, Ali. 2008. Kalor. [Online]. Terdapat dalam: https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/. Diakses pada 15 November 2016.
Mustofa. Percobaan Balon Tahan Api. [Online]. Terdapat dalam: https://kangtofa.wordpress.com/2015/01/12/percobaan-balon-tahan-api/. Diakses pada 15 November 2016.


Wednesday, 26 October 2016

RPP sistem koordinasi (saraf)




RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP N 3 SUMBER
MataPelajaran         : IPA (Biologi)
Kelas/Semester         : IX/1
Materi Pokok           : Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia
AlokasiWaktu          : 2 x 40menit (1 x Pertemuan)
A.    Standar Kompetensi    
1. Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia.

B.    Kompetensi Dasar        
 1.3 Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C.    Indikator
·         Dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sitem koordinasi pada manusia.
·         Dapat menjelaskan mekanisme kerja system koordinasi pada manusia

D.    TujuanPembelajaran
Melalui proses pengamatan, mengumpulkan informasi, diskusi dari gambar dan berbagai sumber belajar, siswa dapat:
·         Dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sitem koordinasi pada manusia.
·         Dapat menjelaskan mekanisme kerja system koordinasi pada manusia
E.     Karakter siswa  yang diharapkan:
a.    Tanggung jawab: siswa bertanggung jawab dalam melakukan tugas kelompok
b.    Disiplin: siswa tepat waktu dalam mengerjakan tugas kelompok
c.    Jujur: siswa jujur dalam mengerjakan tugas.
d.   Komunikasi: siswa dapat berkomunikasi dalam kelas
e.    Bekerja sama: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok.
F.     Materi  Pembelajaran
a.      System koordinasi
Sel saraf merupakan unit terkecil dari system saraf. Adapun bagian-bagian sel saraf diantaranya dendrite, akson, sel schwan, myelin.
Sel saraf sensorik, berfungsi  untuk menerima rangsang dari reseptor (indra) dan meneruskan ke otak atau sum-sum tulang belakang. Sel saraf motorik, berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sum-sum tulang belakang menuju reseptor (otot/kelenjar tubuh). Sel saraf perantara / asosiasi (interneuron), sebagai perantara neuron sensorik dengan neuron motorik
c.  Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan : Saintifik
2.      Model         : Cooperative Learning
3.      Metode       : NHT (Number Head Together)

G.    Langkah – langkah kegiatan

Langkah Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegitan Awal




·      Guru memberikan salam dan berdo’a
·      Guru mengabsen siswa
·      Guru memberikan apresepsi yang berkaitan dengan sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
·      Guru memberikan pertanyaan  mengenai system koordinasi pada manusia
·      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar
10  menit





Kegiatan Inti




Menjelaskan
·         Guru mempresentasikan informasi kepada paserta didik mengenai sistem koordinasi pada sistem koordinasi pada manusia
·      Guru menjelaskan mengenai system koordinasi dan bagian-bagian sel saraf
·      Guru menjelaskan bagian- bagian sel saraf




25 menit













Mengamati
·          Guru menayangkan berbagai fakta tentang system koordinasi pada manusia
·          Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang bagian-bagian sel saraf .
·         Guru membagi siswa kedalam 8 kelompok
·         Siswa secara kelompok mencermati gambar sel saraf  yang di bagikan  oleh guru
·          Guru membantu kelompok pada saat siswa mengerjakan tugas.







Menanya
·      Siswa mengidentifikasi bagian sel saraf
·      Guru menunjuk satu persatu kelompok, masing-masing anggota kelompok mempunyai satu pilihan warna yang berbeda
·      Siswa yang mendapat salah satu warna yang di katakana guru akan menjelaskan hasil kerjanya.
·     Guru menilai keterampilan siswa dalam mengungkap sistem koordinasi pada manusia


Mengevaluasi
·         Guru mengevaluasi dengan membagikan kertas gulungan yang tertulis Congragulation
·         Siswa yang mendapat kertas yang tertulis congragulation akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menilai pemahaman siswa.



H.    Sumber belajar
·         Irianto dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan AlamJilid 3 untuk SMPdan MTs (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
·         Internet.
·         Sumber belajar relevan lainnya.
I.       Penilaian
1.      Teknik penilaian : sikap dan test lisan
2.      Bentuk instrument : uji test  lisan
3.      Contoh instrument :
a.       Apa yang dimaksud sel saraf?
b.      Sebutkan bagian-bagian utama saraf
c.       Sebutkan macam-macam sel saraf














                                                                               Cirebon, 02 September 2016

Guru Mata Pelajaran                                                                      Praktikan



SUWANDI , S.Pd                                                 AZKIA NUR HIDAYAH
NIP. 19710527 199702 1002                                 NIM.1413161002

Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 3 SUMBER




DADANG RAIMAN,S.Pd,MM
     NIP.197411202100031006